Konsultasi Keluarga Muslim

berbagi suka...duka...luka...kecewa

Wednesday, November 29, 2006

Suami masih mencintai mantannya

Assalamualaikum,Wr Wb

Saya wanita 25 th, saya sudah menikah selama 1 tahun dan saat ini sudah dikaruniai seorang putri berusia 1 bulan.
Saya bingung dengan kondisi pernikahan saya, apakah akan diteruskan atau diakhiri.

Saat usia pernikahan saya baru 4 bulan secara tidak sengaja saya membaca tulisan suami saya di laptopnya, disana dia menulis kalau dia masih mencintai mantan pacarnya dan masih terus terbayang dan teringat terus dengan mantannya itu. Dia juga menyesal sudah menikah dengan saya.

Jujur saat itu hati saya hancur, sedih,kecewa dan sakit hati. Saya merasa dibohongi dan dibodohi, kenapa dia menikahi saya kalau dia mencintai wanita lain. Sungguh ini tidak adil buat saya, saya sempat down dan tidak tahu harus berbut apa? saya pernah minta cerai tapi suami saya menolaknya, karena dia tidak ingin mengecewakan keluarga besar kami dan juga karena kami sudah dikaruniai seorang anak.

Dengan jujur dia minta maaf kepada saya, dan berjanji akan mencoba menghilangkan perasaannya kepada mantan pacarnya itu, dia meminta saya untuk bersabar dan mendoakan dia agar bisa melupakan mantannya itu.

Tapi sampai 1 tahun kami menikah dia belum juga bisa melupakannya,bahkan dia sering menceritakan kepada saya kalau dia sering memimpikan dan masih terus terbayang-bayang mantan pacarnya, karena mereka sudah 5 tahun berpacaran dan sudah sangat dekat, sedangkan saya dan suami baru pacaran 2 bulan dan langsung menikah.
Sungguh rasanya saya sudah tidak sanggup bertahan lebih lama, saya sampaikan pada suami saya, dia malah menyarankan saya untuk mencari pria lain karena dia kasihan dan tidak tega melihat saya menderita, sedang dia pun belum tahu sampai kapan bisa lepas dari bayang-bayang mantan pacarnya itu.

Yang mau saya tanyakan sikap apa yang harus saya ambil? Rasanya berat kalau saya harus hidup dengan laki-laki yang mencintai wanita lain, tapi disatu sisi saya tidak tega melihat anak saya yang masih kecil harus menanggung beban perceraian orang tuanya..

Saya mohon saran?

sitoresmi prabaningrum (sita0502@......)

JAWABAN PENGASUH

Ibu yang baik, semoga Allah memberi banyak cinta untuk anak dan suami,

Apa yang ibu sampaikan sangat dilematis, kami sangat mafhum jika ibu meminta cerai tapi bukankah perceraian itu dibenci Allah??, yakinlah setiap masalah yang Allah berikan pasti ada solusi yang terbaik, ini adalah cobaan yang Allah berikan untuk ibu dan suami, cobalah beberapa tip berikut :

  1. Menyamakan visi dan misi dalam membentuk keluarga dengan ibu mau seperti apa?
    saling membuka diri.
  2. Buatlah kesepakatan apa yang suka dan yang tidak suka masing-masing pihak. Saling bercerita tentang kebiasaan, keluarga dan kebutuhan2 lain
    buat program dan kesepakatan bersama : isteri memberikan pelayanan terbaik, dan suami sepakat untuk melupakan.
  3. Syukurilah suami ibu masih memiliki keinginan baik untuk mau melupakan.
  4. Yakinilah bahwa sikap suami ibu ini adalah cobaan bagi ibu agar tetap menjadi isteri yang sholelah
  5. Pastikan bahwa kecintaan ibu pada suami adalah semata-mata karena ibu cinta terhadap Allah SWT dan ingin menjadi isteri yang berprestasi sebagai hamba Allah. Jika kita menggantungkan semuanya pada Allah maka Ibu tidak akan kecewa.
  6. Semuanya harus dikembalikan pada Allah bahwa apa2 yang kita terima dari Allah adalah yang terbaik seperti yang Allah katakan dalam QS 2 : 216

    Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS.2 : 216)
  7. bersama2 mengikuti majelis ta’lim dengan mendatangi ustadz atau ustadz ke rumah.














Tuesday, November 21, 2006

Bingung Menghadapi Isteri

Assalamu'alaikum Wr Wb

salam dan doa senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Aza Wa Jalla yang telah meberikan Rahmad dan HidayahNya pada kita dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin

selama ini kami baru saja menjalani kehidupan bersama dalam mahligai pernikahan selama 1 tahun terakhir ini. proses pernikahan kami mengilhami dari tuntunan syariat dengan arti kata tanpa melakukan proses pacaran layaknya muda mudi sekarang kami memang sebelumnya pernah kenal dan sebatas tahu saja siapa dia dan saya, dalam sebuah keputusan kami sepakat untuk menikah bulan september 2005 lalu. namun dalam perjalanan awal hingga sekarang bayak sekali pertikaian yang kami alami yang tiada henti dari hari kehari mulai dari sebuah permasalahan sepele, kecemburuan, kurang kepercayaan masing-masing terhadap hp, salah paham pengertian bahasa karena kami dari later belakang beda suku dan kebiasaan anatar jawa dan banjar, sampai masalah yang rumit dan besar sekalipun kami alami tida henti-hentinya. dalam setiap pertengkaran istri saya selalu memulai dengan perkataan kasar terhadap saya lebih-lebih perkataan yang tidak pantas semisal " Bajingan kamu "dan tidak cukup disitu tamparan dan pukulan bertibi-tubi menghantam dan mendata di muka saya, terkadang saya juga terpancing emosi untuk melakukan pertahanan dan perlawanan namun saya sadar tidak lebih dari pada menganiaya.
pertanyaan saya :
1. Bagaimana menanggani sifat istri yang selalu gaya hidup gengsi padahal dia orang yang taat agama.?
2. Bagaimana menanggani sikap istri yang demikian hal diatas.?
3. Bagaimana ketegasan apa yang saya lakukan ?
4. Bagaimana menaggani istri yang selalu menutupi kebohongan dirinya dan pihak keluarganya?
5. Bagaimana menanggani istri yang selalu menyembunyikan uang belanja dengan maksud untuk diberikan pada pihak keluarganya.

mohon kiranya pertanyaan dan masalah sya yang cukup pekat dan rumit ini mendapatkan solusi yang terbaik bagi kita semua


Wassalamu'alaikum Wr Wb

OKI M ALFIANSYAH, SH

JAWABAN PENGASUH

Pak Oki yang dicintai Allah,

Apa yang sudah pak Oki lakukan sudah tepat,

  1. Samakan visi dan misi hidup dalam membentuk keluarga
  2. Saling membuka diri termasuk dalam hal keuangan
  3. Buatlah kesepakatan apa yang suka dan yang tidak suka masing-masing pihak. Saling bercerita tentang kebiasaan, keluarga dan kebutuhan2 lain
  4. Buat program untuk sama-sama ditaati, artinya buatlah program bahwa semua keinginan isteri maupun suami jika itu sesuai dengan kehendak Allah dijadikan rujukan, siapa-siapa yang tidak sesuai program yang disepakati dalam menjalani kehidupan rumah tangga harus berlapang dada untuk diingatkan dan untuk berubah.
  5. Bersama-sama mengikuti majelis ta’lim dengan mendatangi ustadz atau ustadz ke rumah.
  6. Jika isteri telah berlaku ’durhaka’(jika sudah melanggar syariat Allah, dan dipandang sudah keterlaluan) terhadap suami , suami wajib mengingatkannya secara lisan jika tidak berubah boleh dengan memukulnya (bagian yang tidak berbahaya)
  7. Ingatkan kepada isteri kalau suami adalah pimpinan rumah tangga, selama suami benar menurut ajaran Allah maka isteri wajib taat padanya, bersikaplah tegas terhadap isteri jika isteri membangkang.
  8. Jelaskan pada isteri semua hal yang terjadi dalam rumah tangga harus sepengetahuan dan ijin suami.

Semoga isteri Pak Oki diberi taufik dan hidayarNya dan semoga barokah dan bimbingan Allah senantiasa menyertai rumah tangga Pak Oki

Friday, November 10, 2006

Suami chat with his ex

Assalamualaikum wr,wb

Saat ini aku lagi bingung dan sedih.Sejak pertengahan
october,aku baru tahu kalau suamiku contakan lagi
dengan mantannya.Memang wanita itu belum pernah
ditemuinya karena mereka kenal melalui internet.

Aku ingat dulu sebelum menikah aku punya permintaan
sama dia
1) No second wife 2) tidak keep in touch dengan female
friend baik yang online ataupun yg tidak and of course
no contact with ex GF.
And dia menyanggupinya.Tapi sekarang kenyataannya
lain.

sewaktu aku tanya kenapa,dia bilang kalau dia punya
mimpi yang sama selama 6 tahun.dan mimpi itu terjadi
lagi.dimimpinya dia,ada 2 orang wanita.Yang satu
mantanya itu dan yang satunya aku.dan mimpi itu
terjadi dari sebelum aku kenal sama suamiku itu.
Alasan lain karena suamiku mau menaruh investment
ditempat perusahaan mantannya itu bekerja.Dan itu
memang benar.

Tapi yang aku jadi sedih,I found out dari chat
historynya, ada unsur personal.Yang aku lihat
sepertinya suamiku menaruh hati lagi kepadanya.Dan
suamikupun menyimpan foto-2 mantannya itu.Dan
suamikupun mengirimkan uang dengan alasan untuk
hadiah.

Memang,sikap suamiku jadi baik banget sama aku.Dan dia
bilang kalau perasaannya dia tidak berubah.Dan tetap
mencintai saya.Tapi hatiku sakit.sampai pada akhirnya
aku bicara sama mantanya itu.Dari pembicaraan aku sama
mantan suamiku itu,dia bilang aku ga perlu kuatir
karena dia tidak mau pria beristri dan dia against
poligami.
Semenjak aku tlp mantanya itu,semuanya menjadi lebih
terbuka.
Dan aku pikir,suamiku yang ingin tahu apa arti
mimpinya itu.

Setiap kali aku bicara sama suamiku,dia pasti
marah,dengan alasan,di islam tidak dilarang untuk pria
mempunyai wanita lain.Aku sedih dan merasa down.
Mungkin ini balasan atas dosa-dosa ku dahulu.Tapi Aku
pun bersyukur atas kejadian ini,karena membuat aku
ingin lebih belajar islam dan mendekatkan diri kepada
allah.

Sampai sekarang,kadang suamiku chatting sama
mantannya,hampir tiap hari.walaupun aku ada di samping
suamiku.Hatiku pedih apalagi saat ini aku lagi hamil 8
bulan.

Suamiku bilang sama aku,kalau dia masih care sama
mantannya sampai sekarang.kalau aku minta
cerai,suamiku akan mengambil anakku,tapi bila aku
bertahan,hatiku terasa hancur.apalagi bila suamiku
bilang "I love U" aku jadi sedih and juga happy.

Pengasuh yang baik.....
Jalan terbaik apa yang harus saya lakukan.Kadang saya
tidak bisa menutupi kesedihan saya.Tiap saya menangis
dan suami bertanya saya selalu menutupinya dengan
alasan takut akan saat melahirkan.

Apakah chatting dengan yg bukan muhramnya boleh dalam
islam? Apalagi suami bukan hanya bicara bisnis.Tapi
hanya sekedar chit chat?

Saya sadari juga,jika saya banyak mempunyai dosa.dan
semuanya membuat saya semakin tertekan.
Apakah berdosa bila saya menolak untuk melayani suami
saya? karena saya merasa tidak bisa.saya sedih.

Saya mohon sarannya.

Wassalam,
N


JAWABAN PENGASUH

Wassalamualaikum wr, wb

Mba Nuri yang baik,
Kecurigaan mbak itu tidak beralasan, tidak ada bukti kalau suami mbak berkhianat pada mbak, yang harus mbak lakukan sekarang adalah :
1. Bersabar, bertawakal memasrahkan segalanya pada Allah, apalagi sekarang mbak sedang hamil kondisi emosional ibu akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosional janin. Untuk itu lupakan dan hindarilah pikirin-pikiran negatif. Bukankah Mbak sudah tanyakan langsung pada suami dan juga mantannya? dan jawaban mereka tidak ada yang perlu dicurigai kan. Kondisi ibu sedang hamil sangat rentan sekali dengan gangguan emosional, sehingga bisa saja semuanya itu adalah prasangka-prasangka yang datang dari kekhatiran kalau cinta suami akan berpaling, itu hal yang wajar. Secara psikologis tanpa Mbak sadari kegelisahan , kecemasan dan kekuatiran itu muncul. Jadi hadapilah dengan enteng dan santai toh ternyata suami sangat mencintai Mbak. Kelihatannya suami chatting dengan mantannya didepan Mbak mengindikasikan kalau ia suami yang terbuka terhadap isterinya, ia ingin agar setiap yang ia katakan pada mantannya bukan hal yang perlu dirisaukan atau dicurigai.
2. Chatting dengan lain jenis (wanita lain) tidak berdosa selama apa yang dibicarakan tidak mengarah pada hal-hal yang dapat membangkitkan birahi, tapi akan sangat baik sekali jika kita menghindari untuk chatting/ mengobrol hal-hal yang tidak perlu untuk menghindari fitnah.
3. Menolak melayani suami sangat dimurkai Allah, bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa seorang isteri yang menolak melayani suaminya maka Allah akan menyuruh para malaikat untuk tidak merahmatinya sampai esok pagi.
4. Santai dan bersikap baiklah pada suami bahkan kami sarankan agar Mbak bersikap jauh lebih baik dari biasanya, agar suami merasakan betapa sang isteri sangat mencintainya.Sikap yang penuh curiga dan menolak untuk melayani suami akan membuat suami lebih merasa nyaman berdekatan dengan wanita lain karena isterinya tidak lagi memberi ia rasa aman dan nyaman.
5. Teruslah mendekatkan diri pada Allah, sesali semua kesalahan diri selama ini dan anggap saja semua masalah kecil ini sebagai bentuk pembersihan diri dari dosa yang telah Mbak lakukan sebelumnya. Allah sudah mendengar do'a Mba maka ia memberikan ujian kecil ini agar Mbak lebih menyadari tidak tergoda bujuk rayu syetan untuk berbuat durhaka pada suami.Bagi muslim musibah yang datang adalah bentuk pembersihan dosa dan sebagai ujian atas keimanan kita agar iman kita lebih meningkat.
Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat, sekali lagi berusahalah untuk melawan perasaan Mbak dengan positif thinking

Pengasuh